Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai
diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya.Benar dan salah adalah soal
sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana
adanya.Secara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk
mencapai kebenaran .Problematik mengenai kebenaran merupakan masalah
yang mengacu pada tumbuh dan berkembangnya ilmu filsafat.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh Purwadarminta), ditemukan
arti kebenaran, yaitu : 1.Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau
keadaan sesungguhnya); 2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada,
betul demikian halnya); 3. Kejujuran, ketulusan hati; 4. Selalu izin,
perkenanan; 5. Jalan kebetulan.[4]
Sebenarnya, arti secara verbal kebenaran menurut Aristoteles sudah
cukup tepat. Aristoteles mendefinisikan kebenaran adalah soal
kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan
yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang
dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya. Kebenaran terletak pada
kesesuaian antara subyek dan obyek yaitu apa yang diketahui subyek dan
realitas sebagaimana adanya.
Namun definisi tersebut masih mengandung sesuatu yang tetap bisa
mengundang perdebatan demi perdebatan, karena definisi kenyataan masih
kabur jika pendifinisan kenyataan tersebut juga belum mutlak. Jadi
definisi ini bisa berjalan jika obyeknya telah digariskan definisinya
(dalam konteks ini adalah baik-buruk) untuk diterima secara mutlak oleh
subyek. Artinya subyek dan obyeknya harus mempunyai sumber yang sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar